Monday, October 31, 2016

Monday, October 31, 2016 - , No comments

Jenis Bacaan Anak

Cerita Bergambar

a.      Buku informasi dan buku cerita

Dasar pengelompokan buku ini didasarkan pada penggunaan ilustrasi yang menggunakan “gambar” sebagai medianya.
Dalam bku informasi, seperti “buku abajad” (alphabet books), buku berhitung (counting books), dan buku-buku konsep (concept books), gambar yang digunakan semata-mata berfingsi untuk memberikan satu pesa khusus.
Gambar juga berfungsi untuk memberikan suatu ilustrasi entang cerita yang melandasinya. Ilustrasi gambar ini harus merujuk pada tema, latar, perwatakan, dan plot cerita yang dimasudkan oleh buku.
Jadi, sebuah buku cerita yang dilengkapi oleh gambar maupun teks wacana, secara langsung akan megarahkan pembacanya mendapat dua pemahaman, yakni yang diperolah melalui visual-gambar-gambar dan verbal-teks-wacana.
Pernedaan kebermaknaan dari ilustrasi gambar buku dapat kita pilah menjadi:
v  Buku informasi
v  Buku cerita:
  • Buku cerita gambar tanpa kata
  • Buku cerita dengan kata

b.      Buku cerita bergambar tanpa kata

Dalam situasi seperti ini, buku cerita mengandalkan pada enggunaan media gambar sebagai wahana pengembangan cerita. Termasuk memberikan pemahaman tentang penokohan, setting termasuk tindakan-tindakan yang membangun plot cerita itu.
Didalam cerota ini, sering menggunakan binatang sebagai pelaku uama yang biasanya digunakan sebagai dasar penceritaan, binatang dipersonifikasikan sebagaimana layaknya manusia dalam hidup dan kehidupan.
Nilai positif dari buku cerita ini:
v  Membantu anak untuk memahami rangkaian alur kehidupan yang relative alami.
v  Memberikan pengalaman pada anak untuk mengurai sesuatu secara detail.
v  Membantu anak mengembangkan wawasan kebahasaan.

c.       Media dan ilustrasi sebagai wahana enceritaan

Untuk membantu memahami tentang “media dan ilustrasi sebagai wahana penceritaan”, kita bedakan pemahaman tterhadap tiga hal berikut:
1)      Buku bergambar (picture book): gambar dimaksudkan untuk memberikan satu pesan keseluruhan dari suatu objek atau masalah yang dimaksudkan dengan ttampilan gambartersebut. Hanya berfungsi mewakili tampilan suau objek atau masalah itu saja. Jadi, satu “gambar” untuk mengilustrasikan satu karakter, satu objek, atau beberapa kualitas dari satu objek.

2)      Buku cerita bergambar (picture story book): untuk mengilustrasikan (penokohan, latar/seting, dan kejadian-kejadian yang dipakai untuk membangun alur/plot dari suatu cerita). Gambar-gambar termasuk bagian dari gambar itu mengilustrasikan suatu yang berhubungan sehingga dapat dpergunakan untuk menyammpaikan suatu masalahyang menarik dan menantang.. walaupaun hanya satu warna-hitam dan putih sudah dianggap representative.
3)      Buku berilustrasi (illustrated book): diperuntungkan bagi konsumsi pembaca tingkat lanjut dan atau bagi anak-anak yang bersia agak dewasa. Tampilan gambar, berulustrasi mempertegas atau memperjelas keterbacaan.
Keterpahaman kita bterhadap media gambar sebagai ilustrasi dalam sebuah buku:
v  Gambar berilustrasi untuk satu gagasan atau ide penuh
v  Mewakili bagian atau unsure darin satu gagasan attau ide.
Merupakan satu atau bagian dari suau ide jika digabungkan dengan unsure lain.

2.      Cerita Rakyat

Semua bentuk narasi yang tertulis atau lisan yang terus sepanjang tahun. Mencakup syair kepahlawanan, balada, legenda, lagu-lagu rakyat sebagaimana dongeng dan cerita binatang.
Karakteristik cerita rakyat

a.       Struktur plot cerita rakyat: menceritakan sejarah kesuksesan para tokoh-tokohnya.

  1. Perwatakan: kualitas karakter (watak tokoh)ditunjukkan secara jelas tentang kekuatan dan kelemahannya dijalin menjadi komplit dan menuju enyelesaian cerita.
  2. Gaya: mudah dipahami oleh pendengar, dengan penyederhanaan:
  • Cerita dapat dikembangkan secara bebas agar tidak memmbingungkan.
  • Menggnakan pegulangan-pengulangan untuk kejelasan.
  • Mengunakan dialog yang actual untuk menghidupkan dan daya tarik cerita bagi anak-anak.
  1. Tema: nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai budaya dapat diungkapkan melalui cerita rakyat.
  2. Motif: salah satu bagian inti dari karakteristik  sebuah cerita rakyat. Motif dapat diipahami setelah kita mendengar (mengetahui cerita secara keseluruhan).beberapa golongan motif cerita rakyat:
  • Cerita rakyat panjang (perjalanan waktu panjang)tetapi mempesona/memikat (The Long Sleep or Enchantment)
  • Kekuatan-kekuatan/tenaga-tenaga gaib/magis
  • Cerita rakyat mengenai perubahan yang magis
  • Cerita rakyat dengan objek yang magis
  • Cerita rakyat mengenai harapan/cita-cita
  • Cerita tentang tipu daya (tentang kelcikan)

Cerita Binatang

Cerita yang menceritakan binatang-binatang bertingkah laku seperti manusia. Terkadang anak-anak suka membandingkan versi dari berbagai cerita terkenal, mengamati perbedaan pemeranan, teknik ilustrasi, media, dan penggunaan bahasa pencritaan.
Di Indonesia cerita-cerita binatang tersebut juga kita temui dengan berbagai versi misalnya: kancil yang cerdik, kancil dan buaya, kancil dan lembu, kancil dan harimau, dll.

Cerita Noodlehead

Bagian dari emua budaya rakyat, cerita-cerita tersebut biasanya mengikuti pola-pola. Kelucuan, omong kosongnya, kemustahilan, ketollan atau kedunguan.

Cerita Keajaiban

Cerita sihir dan cerita peri yang gaib.

3.      Fable, Legenda, dan Mitos sebagai karya Tradisional

Fable merupakan cerita mengenai kehidupan binatang.
L. T. Tjahono, fable merupakan dongeng yang mengangkat kehidupan binatang sebagai bahan cerita (1988: 167).
Huck (1987). Fable merupakan dongeng mengenai binatang atau unsure-insir yang lain.
Di Indonesia fable diciptakan karena nenek moyang kita amat dekat dengan alam, sehingga binatang pun mereka anggap sebagai mahluk tuhan yang memilik kemampuan seperti manusia.

Ciri-ciri fable:
  1. Berkisah tentang binatang atau unsure alam lain yang mampu berbicara (berkomunikasi) layaknya sebagai manusia.
  2. Bersifat simbolis.
  3. Bersifat disaktis dan moralistis.
  4. Ringkas dan sederhana.
Istilah mitos agaknya sulit untuk dijelaskan, karena memilikim wilayah makna yang cukup luas. Kita sering mendengar bagaimana pelukis dan penyair mencari mitologi, kita juga mendengar tentang mitos kemajuan atau mitos demokrasi, akan tetapi kita tidak dapat begitu saja menciptakan mitos (Welek, 1993: 244).

4.      Cerita Fantasi: Jenis dan Karakteristik

Pengertian cerita fantasi

Cerita yang berupa khayalan, lamunan. Imajinasi yang merupakan penyajian objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mungkin atau tidak mungkin ada dalam kenyataan (Kertono, 1987: 168).
Cerita fantasi juga dapat diartikan sebagai cerita yang dibuat berdasarkan roduk imajinasi seseorang seakan ada dalam kehidupan sehari-hari tetapi kenyataannya hanya dalam impian.
Zoest (1990: 5-7), cerita fantasi adalah:
  1. Menggambarkan dunia yang tidak nyata.
  2. Dunia yang dibuat sangat miripdengan kenyataan dan menceritakan hal-hal yang aneh.
  3. Menggambarkan suasana yang asing dan peristiwa-peristiwa yang suukar diterma akal.

Karakteristik cerita fantasi

Huck menguraiakan cerita ffantasi anak diharapkan:
  1. Memberikan kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan.
  2. Cerita sastra dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
  3. Cerita dapat memberikan pengalaman-pengalamann baru.
  4. Mengembangkan wawasan dengan prilaku insane.
  5. Menurunkan warisan dari generasi ke generasi terdahulu ke generasi berikutnya.
Cerita fantasi dapatmencerminkan erasaan dan pengalaman anak-anak untuk menunjang:
  1. Perkembangan berbahasa.
  2. Perkembangan berfikir (kognitif).
  3. Perkembangan kepribadian.
  4. Perkembangan bermasyarakat (sosial).

Jenis-jenis cerita fantasi

Stewig (1980:409-442):
  1. Fantasi sederhana untuk anak-anak kelas awal.
  2. Dongeng rakyat.
  3. Cerita binatang dengan kemampuan khusus.
  4. Ciptaan yang aneh.
  5. Ciptaan manusia dengan kemampuan tertentu.
  6. Cerita boneka mainan.
  7. Cerita tentang benda-benda gaib.
  8. Cerita petualangan.
  9. Cerita tentang kekuatan jahat.
Huck (1987:339-374):
  1. Cerita rakyat.
  2. Cerota binatang.
  3. Cerita boneka mainan.
  4. Cerita yang menakutkan/gaib.
  5. Cerita petualangan.
  6. Cerita fantasi modern.
Macam-macam cerita fantasi:
  1. Fantasi binatang.
  2. Fantasi mainan boneka.
  3. Fantasi dunia liliput.
  4. Fantasi tentang alam gaib.
  5. Tipu daya waktu.
  6. Fantasi tinggi.

5.      Fiksi ilmu pengetahuan

Fiksi ilmu pengetahuan adalah suatu bentuk fiksi berdasarkan bentuk hipotesis tentang ramalan yang masuk akal. Alur, tema, dan laarnya secara imajinatif didasarkan pada pengetahuan, teori dan spekulasi ilmiah. Misalnya cerita tentang perjalanan ruang angkasa, petualangan diplanet lain dan sebagainya.
Cerita fiksi ilmu pengetahuan ini biasanya menyajikan cerita-cerita yang bertema:
  1. Menanamkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap arti penting keseimbangan ekosistem pada tiap-tiap individu.
  2. Menyuguhkan pengertian tentang seluk beluk suatu benda atau proses teknis suatu penemuan.
  3. Memberikan bimbingan yang terampil dalam melakukan suatu karya sastra untuk dapat dipraktikkan oleh anak sendiri.

6.      Cerita sejarah

Cerita rekaaan yang timbul di suatu masa yang lalu (seting waktunya adalah masa lampau). Secara sederhana, yang dimaksud dengan cerita sejarah adalah cerita rekaan yang timbul di suatu masa lalu (settingnya-setting waktunya-adalah suatu masa yang lampau).

Criteria cerita sejarah

  1. Buku cerita sejarah harus menarik juga harus memenuhi tuntutan keseimbangan antara fakta dan fiksi.
  2. Cerita sejarah tidak perlu harus tepat dan otentik.
  3. Cerita sejarah harus akurat merefleksikan semangat atau jiwa dan nilai yang terjadi waktu itu beserta kejadian-kejadiannya.
  4. Penulis cerita sejarah harus tetap berpijak dengan seksama pada tempat-tempatb sejarahnya.
  5. Keotentikan bahasa dalam cerita sejarah harus pula menapat perhatian.
  6. Cerita sejarah harus dapat mendramatisasi dan memanusiakan fakta-fakta sejarah.
  7. Kebenaran settingnya.
  8. Kebenaran karakter tkoh-tokohnya.
  9. Kebenaran kejadiannya.
  10. Keseimbangannya.
  11. Membantu anak-anak untuk mengalami masa lalu, masuki komplek, derita, kebahagiaan, dan lain-lain.
  12. Memberikan pengalaman kepada anak dan berperan untuk masa lalu.
  13. Mendorong anak untuk berfikir dan merasakan, dan buku masa lalu mengundang perbandingan dengan buku masa kini.
  14. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berfikir kritis dan menilai novel-novel yang mempunyai komplek besar, karakter yang kuat, sulit menentukan pilihan.
  15. Perspektif historis membantu siswa untuk melihat, menilai kesalahan masa lalu dengan lebih jelas.

Hal penting yang harus diperhatikan:

Nilai-nilai dalam cerita sejarah:

7.      Biografi

Biografi merupakan kejadian masa lampau utamanya enceritakan keadaan atau perjalanan hidup seseorang. Criteria crita biografi:
  1. Pilihan subjek
  2. Akurasi/keotentikan
  3. Gaya/bahasa pengarang
  4. Karakterisasi
  5. Tema
Biografi masih asing dalam kehidupan anak-anak, karena masih belum banyak jumlahnya. Berdasarkan pengarang mengolah fakta dan data, biografi diibagi menjadi:
  1. Biografi Otentik
Biografi untuk orang dewasa. Benar-benar berupa dokumentasi yang baik, yang merupakan hasil penelitian yang cermat mengenai kehidupan seseorang. Pernyatan-pernyataan yang benar-benar telah dkeahuidan diucapkan subbjek yang dimasukkan dalam percakapan.
  1. Biografi Difiksi

Biografi yang didasarkan pada penelitian yang mendalam. Membiarkan pengarang mendramatisir peristiwa-peristiwa tertentu dan mempersonalisasikan subjek tersebut, bukan sekedar melaporkan langsung seperti biografi otentik. Biografi difiksi merupakan naratif bukan analitis.

0 comments:

Post a Comment