Thursday, October 27, 2016

Thursday, October 27, 2016 - , No comments

Perbedan Bacaan Sastra Anak Usia Kelas Rendah dan Kelas Tinggi

Kelas 1-2 dominan diberikan bentuk cerita bergambar.
1.  Kelas 3-4 diberikan puisi, sastra tradisional dan cerita fantasi.
2.  Kelas 5-6 diberikan puisi dan bentuk ceritan realistic kontenporer, kesejarahan, serta cerita fiksi kelimuan.

Berdasarkan psikologi kognitif, tingkat perkembangan kognitif anak sudah memiliki kemampuan:
  1. Menghubungkan dan membandingkan pengalaman kongkret yang diperooleh dengan kenyataan baru yang dihadapi.
  2. Membedakan pembedaan dan memilahan..
  3. Menangkap dan menyusun pengertian-pengertian tertentu berdasarkan gambaran kongkretnya.
  4. Menandai cirri ggambaran kenyataan secara aspectual, dan membuat hubungan berdasar vicarious experience.
Dalam situasi ini, anak baru bisa menghubungkan gambarann kisah yang menceritakan dalam bacaan secara imajinatif dengan kisah yang ditemukannya dalam realita.
Pada jenjang kelas terakhir, anak sudah mampu:
  1. Membentuk pengertian melalui penyusunan konsepsi secara logis dan sisteatis.
  2. Menghubungkan satuan-satuan pengertian secara spekulatif guna membentuk pemahaman secara komprehensif.
  3. Mengambil kesimpulan secara tentative berdasarkan spekulasi hubungan resiprokal, pennolakan, dan penerimaan isi pernyataan dan bentuk-bentuk hubungan secara korelatif.
Pada saat situasi ini, anak jenjang kelas terakhir sudah mampu membaca bacaan yang diperuntungkan bagi orang dewasa walaupun dalam proses asimilasi dann akomodasi yang mengakibatkan ketidk seimbangan antara isi bacaan dan hasil apresiasi.

Minat anak SD jenjang kelas menengah biasanya mengarah pada bentuk cerita fantasi dan cerita-cerita rakyat atau tradisional. Sedangkan kelas jenjang akhir lebih menyukai cerita realistic, kesejarahan, cerita ilmiah, dan biografi.

0 comments:

Post a Comment